Karena medan dan pekerjaan yang sangat berat, kekuatan fisik mutlak diperlukan, tetapi sekuat-kuatnya fisik manusia tidak mungkin bertahan selamanya, suatu ketika pasti lemah juga," kisah ayah 4 anak ini.
Apa yang dikatakannya mengenai kekuatan fisik benar terjadi, dia mengalami masalah jantung saat mengangkat sepeda motornya yang terjerembab dalam lumpur dibelantara hutan Papua.
Dari perusahaannya dia dirujuk berobat ke rumah sakit jantung kenamaan di Jakarta dan dinyatakan oleh dokter, jantungnya bocor atau klep jantungnya jebol.
"Saya menerimanya dan harus minum obat-obatan jantung dari dokter seumur hidup," bebernya. Tanpa disadari obat-obatan jantung yang diminumnya, lama kelamaan menimbulkan masalah baru bagi kesehatannya.
"Saya periksa ke dokter dan ternyata ginjal saya jebol, saya harus cuci darah selama 1 tahun, kalau tidak cuci darah badan terasa lemas, kaki, paha dan perut bengkak serta napas sesak," ujarnya. Dalam seminggu ia harus cuci darah sebanyak 2 kali.
Sebagai informasi, obat jantungnya seharga 5 juta sekali beli dan harus diminum, kalau tidak diminum resiko serangan jantung menanti.
Selama setahun pengobatan ginjalnya Sigit sudah menghabiskan 150 juta rupiah, rata-rata sebulan habis 15 juta-an rupiah. Belum lagi biaya hidup yang lainnya. Keadaan ini sungguh membuatnya putus asa, badannya kurus, lemas dan tampak sangat tua.
Peran
Di tengah keadaan yang memprihatinkan, Sigit mendapat info bahwa ada
Setelah mendapatkannya, ia minum 30 ml, 3 kali sehari, ditambah teh Murbei, 1 kali pada pagi hari dengan dosis lebih kental. Selama minum
Dalam tempo sepuluh hari bengkak-bengkak di badannya kempes, sakitnya juga hilang. Sebuah kondisi yang belum pernah ia alami sebelum minum
"Waktu masih minum obat-obatan dokter dan cuci darah, keadaan saya memang tidak banyak berubah, semuanya sangat dipengaruhi oleh keberadaan obat-obatan serta frekuensi cuci darah yang saya jalani."
Ketika obat-obatan habis dan terlambat cuci darah, kondisinya pasti langsung menurun, tetapi sekarang sudah ada


0 komentar:
Posting Komentar